"Perisai Diri Milik Seluruh Perguruan Silat.."
Gresik (PD)
Bila Bapak Pengasuh Silat Perisai Diri pernah berkata bahwa teknik
silat PD kelak akan dipakai oleh para pesilat di mana pun berada, baik
itu yang terdaftar sebagai anggota keluarga besar PD maupun dari
perguruan lain, ternyata hal itu mendapat tanggapan serius dari Ketua
Umum Ikatan Pencak Silat Indonesia Jawa Timur
Dr Aliadi IK pada acara pelantikan Pengurus Daerah Silat Perisai Diri
Jawa Timur periode 2009 - 2013 di GOR Tennis Indoor PT Semen Gresik,
Gresik, Jumat (27/2/2009).
"Perisai bukan milik anggota Perisai Diri saja tetapi Perisai Diri
adalah milik seluruh perguruan silat yang ada. Sebab Perisai Diri telah
menjadi pelopor prestasi yang membawa nama baik pencak silat di
Indonesia dan dunia pada umumnya," kata Bapak Aliadi.
PD Jawa Timur kini dipimpin oleh Mas Ir. Dwi Soetjipto (Merah Kuning)
sebagai Ketua Umum. Mas Dwi ini kini juga menjabat sebagai Direktur
Utama PT Semen Gresik. Sementara Ketua Harian disandang oleh Mas Didi
Ahmadi SH (Pendekar
Muda). Ketua Umum PD Pusat Mas Ir Nanang Sumindarto melantik Pengurus
PD Jatim itu. Hujan deras di luar gedung tidak mengganggu kekhidmatan
pelantikan tersebut.
Lagu Indonesia Raya
Himne PD, Mars PD, hingga lagu We are The Champion dari kelompok rock
The Queen menambah suasana pelantikan itu menjadi bersemangat.
Pelantikan itu dihadiri sekitar 120 undangan yang terdiri dari anggota
Dewan Pendekar, Pengurus Pusat, perwakilan pengurus cabang PD di Jawa
Timur, sesepu 10 perguruan historis, Ketua KONI Jatim, Ketua Pengda UPSI
Jatim, dan jajaran direksi PT Semen Gresik.
"Langkah awal yang harus kita lakukan adalah sesegera mungkin menjalin
komunikasi antar-cabang. Bila komunikasi itu terjalin dengan baik, maka
upaya untuk memajukan PD agar lebih berprestasi bisa lebih mudah," kata
Mas Dwi.
Sementara Mas Nanang Sumindarto menegaskan bahwa setiap anggota PD
harus menjalin rasa kekeluargaan. "Dengan rasa kekeluargaan itu maka
semua masalah yang timbul di antara keluarga PD bisa mudah
diselesaikan," tuturnya.
Mas Didi Achmadi menambahkan, langkah awal kepengurusan ini adalah melakukan konsolidasi organisasi terlebih dulu. "Di Jawa Timur ada 22 cabang PD. Namun empat daerah kepengurusannya sedang 'tidur'. Daerah itu adalah Banyuwangi, Lumajang, Bondowoso, dan Situbondo. Di empat daerah itu ada latihan PD, namun secara organisasi belum jalan. Itu yang akan kami benahi lebih dulu," katanya.
Ia menjelaskan bila organisasinya tidak berjalan, maka nasib para
pesilat PD di cabang itu menjadi kurang terperhatikan. "Di Banyuwangi,
misalnya, ada pesilat yang bagus. Sebenarnya ia bisa menjadi pesilat
andalan Jawa Timur. Ia memerlukan dukungan organisasi. Jangan diurus
secara perorangan," ujarnya.