Kamis, 11 Februari 2016

prisai diri

"Perisai Diri Milik Seluruh Perguruan Silat.."


Gresik (PD)
Bila Bapak Pengasuh Silat Perisai Diri pernah berkata bahwa teknik silat PD kelak akan dipakai oleh para pesilat di mana pun berada, baik itu yang terdaftar sebagai anggota keluarga besar PD maupun dari perguruan lain, ternyata hal itu mendapat tanggapan serius dari Ketua Umum Ikatan Pencak Silat Indonesia Jawa Timur Dr Aliadi IK pada acara pelantikan Pengurus Daerah Silat Perisai Diri Jawa Timur periode 2009 - 2013 di GOR Tennis Indoor PT Semen Gresik, Gresik, Jumat (27/2/2009).
"Perisai bukan milik anggota Perisai Diri saja tetapi Perisai Diri adalah milik seluruh perguruan silat yang ada. Sebab Perisai Diri telah menjadi pelopor prestasi yang membawa nama baik pencak silat di Indonesia dan dunia pada umumnya," kata Bapak Aliadi.
PD Jawa Timur kini dipimpin oleh Mas Ir. Dwi Soetjipto (Merah Kuning) sebagai Ketua Umum. Mas Dwi ini kini juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Semen Gresik. Sementara Ketua Harian disandang oleh Mas Didi Ahmadi SH (Pendekar Muda). Ketua Umum PD Pusat Mas Ir Nanang Sumindarto melantik Pengurus PD Jatim itu. Hujan deras di luar gedung tidak mengganggu kekhidmatan pelantikan tersebut.
Lagu Indonesia Raya Himne PD, Mars PD, hingga lagu We are The Champion dari kelompok rock The Queen menambah suasana pelantikan itu menjadi bersemangat.
Pelantikan itu dihadiri sekitar 120 undangan yang terdiri dari anggota Dewan Pendekar, Pengurus Pusat, perwakilan pengurus cabang PD di Jawa Timur, sesepu 10 perguruan historis, Ketua KONI Jatim, Ketua Pengda UPSI Jatim, dan jajaran direksi PT Semen Gresik.
"Langkah awal yang harus kita lakukan adalah sesegera mungkin menjalin komunikasi antar-cabang. Bila komunikasi itu terjalin dengan baik, maka upaya untuk memajukan PD agar lebih berprestasi bisa lebih mudah," kata Mas Dwi.
Sementara Mas Nanang Sumindarto menegaskan bahwa setiap anggota PD harus menjalin rasa kekeluargaan. "Dengan rasa kekeluargaan itu maka semua masalah yang timbul di antara keluarga PD bisa mudah diselesaikan," tuturnya.

Mas Didi Achmadi menambahkan, langkah awal kepengurusan ini adalah melakukan konsolidasi organisasi terlebih dulu. "Di Jawa Timur ada 22 cabang PD. Namun empat daerah kepengurusannya sedang 'tidur'. Daerah itu adalah Banyuwangi, Lumajang, Bondowoso, dan Situbondo. Di empat daerah itu ada latihan PD, namun secara organisasi belum jalan. Itu yang akan kami benahi lebih dulu," katanya.
Ia menjelaskan bila organisasinya tidak berjalan, maka nasib para pesilat PD di cabang itu menjadi kurang terperhatikan. "Di Banyuwangi, misalnya, ada pesilat yang bagus. Sebenarnya ia bisa menjadi pesilat andalan Jawa Timur. Ia memerlukan dukungan organisasi. Jangan diurus secara perorangan," ujarnya.
PD Jawa Timur telah menelorkan beberapa pesilat andalan berprestasi internasional seperti Mbak Tri Wahyuni dari Malang yang beberapa kali meraih emas di arena SEA Games, kemudian A Triya Amari dari Surabaya yang menjadi andalan Jawa Timur untuk mendulang emas di arena PON.

gunung banyuwangi

Fenomena Alam Api Biru "Blue Fire" di Kawah Ijen

Api seperti yang diketahui warnanya pasti merah, lantas bagaimana jika Anda ingin melihat sebuah api yang warnanya berbeda, tidak merah melainkan berwarna biru dan keluar dari sebuah kawah gunung. Dapatkah dibayangkan Anda berdiri dan menyaksikan fenomena itu dengan kepala Anda sendiri, momen keajaiban alam yang tiada taranya. Teramat spesial untuk dilewatkan karena di dunia hanya ada dua fenomena yang terjadi seperti ini dan salah satunya ada di Indonesia.

Adalah kawah biru atau blue fire, fenomena alam yang unik dan hanya dapat dilihat di Kawah Ijen - Banyuwangi saja. Saking indahnya fenomena ini bahkan mengalahkan popularitas matahari terbit di Banyuwangi yang disebut sebagai matahari pertama di Jawa. Tak hanya itu, banyak wisatawan dari berbagai negara rela datang jauh-jauh sekedar untuk melihat penampakan si Api Biru di kawah Ijen.

Cara Mencapai Api Biru
Nah, sekarang bagaimana jika Anda ingin menyaksikan fenomena ini? Hal pertama yang mesti Anda lakukan adalah pergi terlebih dahulu ke Banyuwangi dan semuanya melalui jalan darat menggunakan angkutan bus umum. Anda dapat mencapai Kawah Ijen atau Gunung dari dua arah yaitu, dari arah utara atau dari selatan. Dari arah utara, bisa di tempuh melalui Situbondo menuju Sempol (Bondowoso) lewat Wonosari dan dilajutkan ke Paltuding. Jarak Situbondo ke Paltuding sekitar 93 Km dan dapat ditempuh sekitar 2,5 jam.

Sedangkan dari arah selatan dapat dilalui dari Banyuwangi menuju Licin yang berjarak 15 Km. Dari Licin menuju Paltuding berjarak 18 Km dan diteruskan menggunakan Jeep atau mobil berat lainnya sekitar 6 Km sebelum ke Paltuding. Ini dikarenakan jalan yang berkelok dan menanjak.
Daerah ini bisa dicapai dengan menggunakan kendaraan umum dari Banyuwangi menuju Jambu.Dari Jambu, anda bisa melanjutkan perjalanan menuju Cagar Alam Taman Wisata Kawah Ijen yang terletak di Paltuding dengan menggunakan ojek dan kemudian dilanjutkan dengan jalan kaki.


Ada baiknya Anda bermalam di sekitaran Kawah Ijen karena Anda bisa menikmati momen melihat api biru dengan bantuan dari pemandu wisata terlatih. Di pos akhir Paltuding ada penginapan sederhana yang dikelola Departemen dengan harga yang bervariasi mulai dari kamar seharga Rp 100.000 per malam sampai vila dengan tiga kamar seharga Rp 500.000 per malam. Dari sini Anda tinggal naik ke kawah Gunung Ijen menunggu waktu pagi hari.
Jika Anda ingin menginap di tempat lainnya, disana juga ada guest house milik PTP di Perkebunan Belawan dan Jampit dengan harga mulai Rp 135.000 per kamar per malam. Tapi dari dua perkebunan ini Anda harus menyewa kendaraan menuju ke pos Paltuding sejauh enam kilometer untuk keperluan mendaki gunung. Namun ada satu hal yang harus menjadi bahan pertimbangan Anda sebelum ke Kawah Ijen, yaitu jaga kondisi badan agar selalu fit.

pantai banyuwangi

Tips ke Pantai Wedi Ireng, Banyuwangi dan Misteri Dibalik Penamaannya

, , 7 comments
Kok Pasirnya Putih?! Entah sudah beberapa banyak komentar tersebut dari mulut wisatawan yang datang ke Pantai Wedi Ireng, Banyuwangi.
Pantai Wedi Ireng, pantai yang ikut merangkat populer dan mulai banyak di kunjungi para wisatawan. Bagaimana tidak, pantai ini keberadaannya masih alami, pemandangan yang indah dan cara menuju kesananya yang seru menjadi alasan mengunjungi pantai ini. Selain itu karena letaknya searah dan berdekatan dengan Pantai Pulau Merah, wisatawan bisa sekaligus mampir mengunjungi Pantai Wedi Ireng sehabis bermain di Pantai Pulau Merah.
Rute ke Pantai Wedi Ireng
Pantai Wedi Ireng terletak di wilayah Dusun Pancer, Desa Sumber Agung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi. Lokasinya agak tersembunyi diantara hutan-hutan pantai yang masih bagus keadaannya. Untuk menuju kesini cukup mudah karena lokasinya searah dengan pantai Pulau Merah, namun untuk ke Pulau Merah anda harus pergi ke Pantai Pancer yang ada di sebelah barat dari pantai Pulau Merah.  Dari Pancer kita bisa memilih cara yaitu tracking menembus hutan pantai yg alami atau menaiki perahu melewati lautan. Ada dua cara untuk menuju Pantai ini dari Banyuwangi yaitu dengan angkutan umum atau dengan membawa kendaraan. Membawa kendaraan pribadi lebih direkomendasikan apalagi untuk menghemat waktu perjalanan.
Perempatan Jajag
Angkutan Umum
Dari  Kota Banyuwangi bisa menggunakan bus bisminto atau bus ujang jaya jurusan Pesanggaran, turun di pasar Pesanggraran lalu lanjut dengan naik ojek. Jika kalian dari arah kota Jember bisa turun di terminal pasar Jajag lalu lanjut bis jurusan ke Pesanggaran lalu lanjut naik ojek ke Pantai Pancer. jika kalian mempunyai waktu yg sedikit untuk mengunjungi pantai ini, tidak disarankan untuk naik angkutan umum.
Membawa Kendaraan (Pribadi/Sewa)
Dari Kota Banyuwangi cukup mudah kok, dari kota Banyuwangi –Rogojampi-Srono-Pertigaan Muncar – Pertigaan Plengkung/Alas Purwo – Perempatan Jajag yang ada Tugu Harimau dengan papan petunjuk ke Pulau Merah (lihat foto). Dari pertigaan Jajag mulai terlihat papan petunjuk jalan kecil yang mengarahkan kita ke Pulau Merah sampai menemukan Baliho petunjuk jalan menuju pantai Pancer, Mustika dan Wedi Ireng. Ikuti petunjuk jalan tersebut nanti kita akan sampai di Pantai Pancer.
Nyebrang Sungai

Sesampainya di Pantai Pancer, kita harus memilih dua cara untuk sampai ke Pantai Wedi Ireng yaitu dengan Jalur Hutan dengan jalan kaki atau Jalur Laut dengan perahu. Melewati Hutan cukup seru loh, sebelum sampai ke pintu masuk hutannya kita harus menyebrangi muara sungai yang ada di pantai pancer. Yang kedalamannya bervariasi antara sebetis orang dewasa sampai ada yang seperut orang dewasa. Setelah itu jalan menaiki bukit yang isinya perkebunan masyarakat yang berupa pohon pisang. sesampainya di puncak barulah kita memasuki hutan pantai yang masih alami dengan banyak pohon besarnya. Perjalanan menembus hutan ini menuju pantai agak menurun dan tidak terlalu melelahkan. Setelah melewati hutan, kita akan bisa melihat Pantai Wedi Ireng dengan warna biru laut yang mengalahkan warna biru langit diatasnya. Jika kalian memilih untuk melewati Jalur Laut, kita harus mengeluarkan uang sekitar Rp. 25.000/sekali jalan kapal dengan fasilitas jaket keselamatan. Perjalanan laut pun tidak kalah seru, kita bisa melihat pulau merah dari kejauhan, pegunungan pesisir selatan pantai Banyuwangi yang merupakan hutan lebat yang alami serta melewati beberapa pulau, salah satunya pulaui Bedil.
Misteri Penamaan Wedi Ireng

Pantai Wedi Ireng berasal dua kata bahasa jawa yaitu Wedi dan Ireng dengan arti Wedi berarti Pasir dan Ireng berarti Hitam. Namun ketika sampai dan berlabuh di pantai ini pasirnya berwarna putih?. Jika dilihat dari satelit Pantai Wedi Ireng mempunyai dua sisi pantai (sebut saja Sisi Barat dan Timur ya) yang kedua sisi pantai membentuk huruf W. diantara kedua sisi pantai tersebut dipisahkan oleh karang-karang berbatu hitam. Penamaan nama Wedi Ireng nyatanya emamng benar adanya. Pasir Hitam tersebut ada di Pantai Wedi Ireng sisi timur. Pasir hitam tidak semuanya menutupi pasir putihnya, pasir hitam hanya menhiasi sebagian kecil pasir hitamnya. Namun cerita karangan versi saya malah Wedi Ireng dari berarti Takut Hitam dengan maksud pasir putih yang ada di pantai sisi timurnya takut untuk menjadi hitam hehe. Keberadaan pasir hitamnya kemungkinan ada pengaruhnya dengan batuan hitam yang berada di sekitar pantai. Batuan tersebut lama-lama tergerus oleh ombak pantai Wedi Ireng dan akhirnya menjadi pasir.
Pasir Hitam di Pantai Wedi Ireng

air terjun banyuwangi

SELENDANG ARUM

SONY DSC SONGGON – Air terjun (waterfall) dengan pesona memukau baru ditemukan di lereng Gunung Raung, aliran Sungai Badeng, tepatnya di Dusun Sumberasih, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon. Air terjun tersebut berketinggian sekitar 20 meter. Air terjun satu itu dinilai lebih indah dibandingkan dengan air terjun Lider di Dusun Lider, desa setempat. Keistimewaan air terjun Selendang Arum terlihat di dinding tebing yang dialiri air.
Bebatuan licin itu memancarkan kilauan saat cuaca cerah. Penemuan air terjun tersebut tampaknya membuat heboh warga sekitar. Bagaimana tidak, selama ini warga tidak pernah mengetahui air terjun tersebut. Sebab, air terjun tersebut berada di balik rerimbun pohon. Hal itu menyebabkan air terjun tersebut tidak pernah dijamah warga sekitar. Padahal, tak jauh dari air terjun tersebut adalah hamparan lahan yang ditanami sayur seladah.
Warga sekitar hanya mengetahui Air Terjun Delik. Selain sudah dikenal, akses menuju air terjun tersebut memang mudah. Penemuan air terjun eksotik itu bermula saat dua perangkat desa mencari lokasi Air Terjun Delik ‘’Saya hanya penasaran ingin lihat Air Terjun Delik. Katanya bagus,’’ ujar Sugiono, kepala urusan kesejahteraan rakyat (kaur kesra) desa setempat, saat bersama koran ini mengunjungi air terjun kemarin.
Setelah mengetahui Air Terjun Delik, katanya air terjun ter sebut masih belum cukup untuk ‘’dijual’’ sebagai tempat wi sata. Setelah itu, dia bertanya ke pada para petani seladah ba rang kali ada air terjun lain. “Katanya di bawah lagi ada grojokan,” kata Sugiono. Karena diselimuti rasa penasaran, dia bersama petani ter sebut melihat grojokan yang di maksud tersebut dari atas. Ter nyata, pemandangan air terjun tersebut cukup potensial.
‘’Se telah tahu dari atas, saya ha rus bisa melihat dari bawah,” katanya. Dia pun memutuskan mencari jalan hingga sampai ke bawah. Kendalanya, tidak ada rute yang bisa dijangkau untuk menuju lokasi. ‘’Saya terpaksa turun ke tebing, cari jalan sendiri bersama teman,” ujar Sugiono. Usaha keras tersebut membuah kan hasil. Dia kaget melihat keindahan panorama air terjun tersebut. ‘’Pencarian saya tidak sia-sia.

Rabu, 10 Februari 2016

AREMA INDONESIA

Batal ke Jepang, Arema Kirim Gethuk ke Australia

 

"Kita bukannya membatalkan studi yang akan dilakukan Ghetuk, tapi kita memindahkannya ke Australia karena kita memiliki kolega tim Arema Cronus disana, lagipula di Jepang cuaca sedang ekstrem, suhu bisa sampai minus 20," ujar Ruddy.

Dijelaskannya, Gethuk bakal berangkat ke Brisbane pada Juni nanti. Kebetula, saat itu tim-tim sepak bola di Brisbane sedang konsentrasi untuk persiapan kompetisi.

"Jika dipaksakan bulan ini berangkat ke Brisbane nanti malah tidak maksimal studinya karena disana masih konsentrasi kompetisi," ucapnya.

Rencananya, pria asal Cepu ini akan berguru selama sebulan atau dua bulan di Brisbane. Diharapkan, bertambahnya ilmu Gethuk bakal membantu pelatih Milomir Seslija untuk bawa Arema lebih berprestasi.
Meski demikian, Ruddy belum bisa memastikan apakah lisensi B yang dimiliki Gethuk bakal langsung naik jadi lisensi A usai berguru di Australia.
"Saya masih berkonsultasi dengan pihak di Australia, apakah bisa untuk mengurus lisensi A disana," katanya.
 Arema Cronus memilih untuk memindahkan rencana studi kepelatihan asisten pelatih Joko 'Gethuk' Susilo di Sapporo, Jepang. Arema akan mengirim Gethuk ke Brisbane, Australia sebagai pengganti.
"Kita bukannya membatalkan studi yang akan dilakukan Ghetuk, tapi kita memindahkannya ke Australia karena kita memiliki kolega tim Arema Cronus disana, lagipula di Jepang cuaca sedang ekstrem, suhu bisa sampai minus 20," ujar Ruddy.

Dijelaskannya, Gethuk bakal berangkat ke Brisbane pada Juni nanti. Kebetula, saat itu tim-tim sepak bola di Brisbane sedang konsentrasi untuk persiapan kompetisi.

"Jika dipaksakan bulan ini berangkat ke Brisbane nanti malah tidak maksimal studinya karena disana masih konsentrasi kompetisi," ucapnya.

Rencananya, pria asal Cepu ini akan berguru selama sebulan atau dua bulan di Brisbane. Diharapkan, bertambahnya ilmu Gethuk bakal membantu pelatih Milomir Seslija untuk bawa Arema lebih berprestasi.
Meski demikian, Ruddy belum bisa memastikan apakah lisensi B yang dimiliki Gethuk bakal langsung naik jadi lisensi A usai berguru di Australia.
"Saya masih berkonsultasi dengan pihak di Australia, apakah bisa untuk mengurus lisensi A disana," katanya.